Komoditas

Nayadita

Nayadita (dibaca : Noyoditho) adalah sebutan bagi tanaman yang mudah ditemukan tumbuh liar, di kebun-kebun pekarangan, atau pada lahan-lahan telantar. Sekilas bagi kita yang pertama kali mendengar nama tumbuhan  tersebut, akan mengira jina nama tersebut merupakan nama seorang gadis karna terdengar cantik di telinga. Nayadita lebih umum dikenal dengan nama sintrong, tumbuhan yang memiliki nama ilmiah Crassocephalum Crepidioides merupakan tanaman herbal yang dapat tumbuh di daerah tropis. ia memiliki batang tegak tebal dan lunak serta daun berselang-seling, seperti pohon bayam. Bunganya berwarna kuning dan kemerahan dan buahnya berwarna coklat tua dengan bulu panjang seperti sutra di ujungnya.

Nayadita sering kali dianggap gulma atau tanaman liar bagi kebanyakan petani karna sekali tumbuh akan langsung memenuhi lahan, sebab mudahnya ia tumbuh dan berkembang biak. Namun, Nayadita juga dianggap sebagai tanda bahwa tanah yang ditumbuhinya memiliki kadar air serta unsur tanah yang subur.

Tanaman yang satu ini juga kaya akan  kandungan penting yang bermanfaat untuk kesehatan. Seperti dikutip dari Health Benefit Times, daun nayadita banyak mengandung minyak atsiri, saponin, flavonoid, dan polifenol yang berfungsi efektif dalam mencegah berbagai penyakit.

Tumbuhan ini dapat terlihat karena adanya sekelompok kepala di puncak batang. Bijinya adalah aksen dengan rambut (pappus) di atasnya.

Nayadita sendiri memiliki rasa dan aroma yang khas, seperti kenikir meski tidak terlalu kuat. Rasa ini akan cenderung bertahan di mulut untuk beberapa jam dan akan muncul ketika bersendawa.

Pemanfaatan Nayadita

Bagi warga Desa Japan, Nayadita bukan sekedar tanaman liar yang mengganggu melainkan merupakan tanaman yang digandrungi, lantaran banyak warga desa yang memanfaatkannya sebagai lalapan ketika makan. Biasanya oleh warga Desa Japan, Nayadita  ini disajikan sebagai kuluban, ditumis atau di buat urap .

One thought on “Nayadita

Comments are closed.