Artikel

Kopi Japan Go Mancanegara

Setelah beberapa saat Desa Wisata Japan berdiri, akhirnya tiba saatnya kopi Japan go mancanegara. Desa Wisata Japan berkesempatan berkolaborasi bersama KKE (KARANG KEMUNING EKOSISTEM) Yogyakarta. Kita diberikan kesempatan mengenalkan komoditas produk kopi sebagai salah satu komoditas yang terbesar di indonesia kepada siswa dan siswi maupun pengajar dari US dan XINJIANG CHINA. Kegiatan yang berlangsung selama 4 hari tersebut, bertemakan “Jalur Perdagangan Rempah dan Komoditas di Indonesia” . Dimulai dari penjelaskan jalur perdagangan era kolonial Belanda. Dilanjutkan dengan memperlihatkan produk rempah rempah yang beredar dan biasanya digunakan masyarakat Indonesia. Selanjutnya peserta disuruh mengidentifikasi mengenai nama-nama dari rempah-rempahan tersebut sesuai pengetahuannya.

Pengenalan Kopi Japan

DI sesi berikutnya giliran kita dari team Desa Wisata Japan di persilahkan menjelaskan mengenai kopi yang ada di indonesia. Pada kesempatan tersebut kami lebih mengkonsentrasikan di 2 varian kopi yaitu, Robusta dan Arabika. Dimana kedua jenis ini sangat banyak dibudidayakan di Indonesia, seperti halnya di Desa Wisata Japan.

Setelah beberapa saat Desa Wisata Japan berdiri, akhirnya tiba saatnya kopi Japan go mancanegara.

Sebelum kunjungannya ke Karang Kemuning Ekosistem Yogyakarta siswa siswi diajak terlebih dahulu ke perkebunan kopi agar mereka mengetahui tentang tanaman kopi dilanjutkan untuk melihat proses pasca panen sampai pada proses pengemasan secara modern.

Di sini kami memulai menjelasan mengenai perbedaan secara mendasar tentang kopi robusta dan arabika. Selanjutnya mereka kami ajak untuk memilah atau mensortir biji kopi, sehingga mengerti cara menentukan produk kopi yang berkualitas. Juga mampu membedakan biji kopi yang bagus dan kurang bagus.

Setelah sortasi dilakukan para peserta kita perkenalkan dengan metode roasting tradisional. Sehingga para peserta bisa ikut serta terlibat dalam kegiatan roasting, sekaligus memahami perubahan warna yang terjadi pada biji kopi. Pada proses roasting tradisional sendiri sebenarnya membutuhkan waktu yang cenderung lebih panjang karena perlu mengatur kestabilan api. Karena ketika api terlalu besar memang waktu yang diperlukan sampai kopi berwarna hitam lebih cepat, akan tetapi yang hangus cuma bagian kulit luar saja, tidak sampai daging dalamnya. Begitu pula ketika api terlalu kecil, waktu yang diperlukan agar warna kopi sampai dilevel yang di inginkan menjadi lebih panjang.

Event Kolaburasi

Event kolaburasi dengan destinasi atau lembaga lain ini selain memperkenalkan kopi Japan ke dalam negeri juga untuk menegaskan kopi Japan go mancanegara. Harapannya event bersama KKE Yogyakarta ini akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang.

Print Friendly, PDF & Email
Nurul Hidayatul Husna

Nurul Hidayatul Husna

Team Director